Jantung adalah salah satu bagian tubuh yang paling
penting karena apabila jantung berhenti berdetak, maka bisa dipastikan bahwa kita
tidak bernapas/bernyawa lagi, meskipun tidak semua penyakit jantung dapat
menyebabkan kematian tetapi penyakit/serangan jantung masih menjadi salah satu
penyebab kematian tertinggi di dunia. Oleh karena itu kita harus selalu menjaga
kesehatan jantung kita.
Banyak mitos yang
beredar tentang penyakit jantung, seiring perkembangan dunia ilmu pengetahuan
khususnya kesehatan, sebaiknya kita juga mempelajari dan mencari tahu kebenaran
tentang mitos-mitos tersebut agar kita bisa mengetahui cara-cara menjaga kesehatan
yang benar.
1.
Serangan
jantung hanya dialami oleh orang berusia lanjut.
Faktanya Salah. Mitos ini patah setelah era ‘90-an,
di mana pasien serangan jantung semakin muda usia. Kini ada sebanyak 20% kasus
serangan jantung di bawah usia 40, 40% di antara usia 40-45 dan 40% di atas
usia 50. Dari perkembangan itu, setiap orang disarankan untuk melakukan
pengecekan dan pencegahan sejak dini setelah usia 25. Berdasarkan teori,
aterosklerosis – radang di pembuluh darah akibat penumpukan plak – bisa dimulai
sejak kanak-kanak, begitu pula pembentukan plak di pembuluh darah itu sendiri.
Oleh sebab itu, gaya hidup sehat perlu diterapkan sejak dini untuk
mengurangi faktor risiko. Menurut dr. Djoko Maryono, DSPD, DSPJ, FASE,
spesialis jantung dan penyakit dalam Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta, ada
tiga faktor yang meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, yaitu terlalu banyak
mengonsumsi lemak dan gula, kemalasan fisik dan pengaruh radikal bebas.
2. MITOS: Serangan jantung pasti dapat dikenali.
FAKTA: Keliru. Beberapa serangan jantung, terutama jika
disebabkan bisul penyumbat pembuluh darah yang besar, memang menimbulkan gejala.
Tetapi tentu saja ada alasan kuat mengapa serangan jantung menjadi pembunuh
nomor satu di Indonesia dan di Amerika Serikat, serta dijuluki “the silent
killer”. Itu karena 30% kasus serangan jantung tidak memiliki gejala dan
berakhir dengan kematian. Hal itu disebutsudden death. Pemberitahuan
untuk pertama dan terakhir kalinya. Sudden death disebabkan oleh pecahnya bisul
pembuluh darah yang kecil, yang berukuran kurang dari 50% penyumbatan.
Plak-plak kecil itulah yang ganas. Bagaimana tidak? Ia tidak terlihat dengan
pemeriksaan elektrokardiogram (EKG), tidak terdeteksi dengan tes treadmill. Ia
baru akan tampak jika dilakukan MSCT (multi slice CT)scan. Dari
situlah julukan silent killer berasal.
3. MITOS: Begadang, minum kopi dan stres bisa memicu
serangan jantung.
FAKTA: Begadang memang merupakan faktor yang mempertinggi
risiko terkena serangan jantung. Ada tiga faktor yang terkait: pola tidur yang
kacau, kemungkinan lingkungan sekitarnya adalah perokok dan begadang cenderung
merupakan aktivitas non-aktif. Stres kronis juga dapat menyebabkan kekambuhan penyakit jantung. Ketika Anda dalam kondisi stres, hormon adrenalin
meningkat dalam jumlah banyak, dan hal itu bisa menjadi radikal bebas bagi
tubuh. Kalau kopi? Tidak benar. Anda hanya akan merasa deg-degan akibat kafein
yang terkandung dalam kopi.
4. MITOS: Telapak tangan berkeringat terus, berarti
saya berbakat jantungan.
FAKTA: Tidak. Anda jangan berlebihan. Djoko mengatakan,
telapak tangan yang berkeringat menandakan Anda sakit jantung hanyalah mitos.
Yang betul adalah menandakan Anda sedang gugup atau tidak percaya diri. Atau,
mungkin juga Anda termasuk orang berkepribadian tipe A, yang perfeksionis dan
mengharapkan sesuatu berjalan sesuai rencana. Dan ketika rencana Anda
berantakan, tangan Anda pun berkeringat. Meski demikian, meski menurut Djoko
keterkaitannya tidak terlalu rapat, “Orang-orang dengan kepribadian tipe A
mudah terkena serangan jantung.”
Namun bukan berarti penyakit jantung tidak dapat kita hindari, ada beberapa tips untuk
menjaga jantung kita tetap sehat seperti yang dilansir http://penyakit-jantung.com
1.
Menjaga kondisi tubuh dan berolahraga dengan
teratur serta benar.
2.
Mengurangi berat badan jika obesitas, karena
resiko penyajit jantung lebih besar pada orang obesitas.
3.
Berhenti merokok dan tidak berada di sekitar
lingkungan penuh asap rokok.
4.
Mengontrol tekanan dan kolesterol darah.
5.
Mengatur kadar gula darah (diabetes).
6.
Mengurangi konsumsi makanan tinggi lemak
jenuh, kolesterol, gula, dan garam serta memperbanyak mengonsumsi sayur dan
buah.
7.
Tidak sering begadang.
Itulah beberapa informasi tentang jantung,
semoga dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, kita semakin mengerti dan dapat
menghindari penyakit jantung dengan cara-cara yang benar.
Save our heart J